Melalui flatform Zoom, Ikatan Guru Tunanetra Inklusif kembali mengadakan kegiatan NGOPI secara daring. Dikordinir oleh Alam Rachmanda, S.IP selaku kordinator Departemen Adfokasi & Organisasi, kegiatan ini menjadi agenda rutin IGTI setiap minggu pertama di setiap bulan.
NGOPI merupakan kegiatan ngobrol pintar bersama anggota IGTI dari berbagai wilayah. Pada kesempatan ini Minggu, 03 Oktober 2021 kegiatan NGOPI diadakan bersama para anggota dari wilayah 2 yang mencakup Jawa Barat.
“Salah satu hal yang perlu diperkuat dalam sebuah organisasi tidak hanya dari jumlah anggotanya, tapi yang lebih penting adalah komunikasi dan kekompakannya.” ungkap Alam Rachmanda, S.IP membuka pemaparan awal mengenai gambaran singkat kegiatan NGOPI IGTI.
Selesai dengan penjelasan singkat seputar NGOPI dan program Departemen Adfokasi & Organisasi IGTI, acara dilanjutkan pemaparan visi, misi, tujuan, serta landasan pembentukan serta sejarah berdirinya IGTI oleh Bima Kurniawan, S.Pd, M.Hum selaku ketua IGTI.
“Ini sekadar mengingatkan kita kembali mengenai tujuan perjuangan, sekaligus memompa kembali semangat kita bersama.” papar Bima Kurniawan, S.Pd, M.Hum di tengah presentasinya.
Berikutnya, acara dilanjutkan dengan berbagi cerita pengalaman tentang inklusifitas di lembaga pendidikan tempat tugas masing-masing anggota IGTI di wilayah 2. Suka duka pun dicurahkan para anggota dalam pemaparan ceritanya.
“Nanti bagaimana cara mengajarnya?” Pertanyaan yang diterima oleh hampir seluruh peserta NGOPI ketika pertama kali hadir di sekolah sebagai guru baru.
Selain tentang penerimaan awal sebagai guru baru, ada pula cerita tentang stigma-stigma yang bermunculan ketika mengetahui kondisi hambatan penglihatan yang mereka alami, hingga perjuangan salah seorang anggota IGTI yang menuntut haknya dilayani dan dipenuhi sebagai guru.
Selain tentang penerimaan, para peserta NGOPI yang hadir juga berbagi cerita mengenai kondisi fasilitas di tempat bertugas. Ada yang sekolahnya masih banyak tangga tanpa pegangan dan pengaman, kondisi ruangan gelap yang menyulitkan bagi low vision, bahkan ada yang belum memiliki dinding pembatas di lantai dua.
Para peserta NGOPI yang hadir juga saling menceritakan mengenai pengalaman bertugas sebagai guru, mulai dari proses pembelajaran, keterlibatan dalam berbagai kegiatan sekolah, sampai keluh kesah mengenai suka duka selama bertugas sebagai guru.
“Santai saja, kita disini saling share pengalaman, dan saling belajar juga,” ucap Alam Rachmanda, S.IP di tengah diskusi hangat para peserta.
Tak hanya menceritakan pengalaman, obrolan ini juga diselingi dengan kesempatan memberikan tanggapan dari peserta lain yang ingin mengetahui cerita lebih dalam, serta memberikan tips dan saran untuk mengatasi beberapa kesulitan-kesulitan yang dialami dalam menjalankan tugas.
“Saya sangat berterima kasih dan mengapresiasi terlaksananya kegiatan ini, semoga kita bisa saling belajar, dan mengambil manfaat dari wadah ngopi ini, meskipun hanya bisa lewat media daring, dan belum bisa ngopi langsung lengkap dengan secangkir kopi yang nyata,” kesan Ade Rahmat Gumilar, S.Pd.I salah satu anggota IGTI yang sekaligus selaku kordinator wilayah 2.
Acara ini ditutup closing statement oleh Bima Kurniawan, S.Pd, M.Hum yang berterima kasih untuk antusiasme seluruh peserta NGOPI IGTI, memotifasi semangat untuk terus meningkatkan kompetensi, serta mengajak seluruh anggota untuk terus menjalin komunikasi khususnya ketika mengalami kesulitan atau hambatan saat menjalankan tugas sebagai guru.